Sejarah Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan Hindu yang berdiri pada tahun 923 oleh Sri Jayabhupati. Kerajaan yang letaknya di wilayah Pakuan (Bogor), Jawa Barat ini juga dikenal dengan Kerajaan Pakuan. Berawal dari melemahnya Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Brawijaya V. Kemudian beberapa anggota kerajaan maupun rakyat mengungsi ke Kerajaan Galuh, Kuningan, Jawa Barat, pada masa pemerintahan Raja Dewa Niskala.
Pada ketika itu, Dewa Niskala memperistri dari salah satu pengungsi anggota kerajaan. Namun, ijab kabul keduanya tidak disetujui oleh Raja Susuktunggal lantaran terdapat peraturan bahwa keturunan Sunda-Galuh dengan keturunan Majapahit dihentikan berkeluarga. Kemudian terjadilah peperangan antara Dewa Niskala dengan Susuktunggal.
Dewan Pemasukan kedua kerajaan tersebut menyarankan untuk berdamai supaya peperangan tidak berlanjut. Jalan perdamaian yang disarankan yakni Raja Susuktunggal dan Raja Dewa Niskala harus turun tahta dan menggantikannya dengan pemimpin baru. Ditunjuklah Jayadewata atau Prabu Siliwangi, putra dari Dewa Niskala dan menantu Susuktunggal. Jayadewata yang menerima gelar Sri Baduga Maharaja menyatukan kembali kedua kerajaan tersebut dan terbentuklah Kerajaan Pajajaran.
Kejayaan Pajajaran
Masa kejayaan Kerajaan Pajajaran kadab pemerintahan Sri Baduga Maharaja. Kejayaan Pajajaran dibuktikan dengan adanya telaga yang besar yakni Maharena Wijaya. Kemudian banguna jalan yang menghubungkan antara ibu kota Pakuan dengan Winagiri. Pertahanan ibu kota juga diteguhkan dengan memdiberikan desa perdikan kepada tiruana pendeta dan pengikutnya supaya memantapkan kegiatan agama. Serta menciptakan Kabinihajian (kaputren), kesatriaan (asrama prajurit), pagelaran (formasi tempur), pamingtonan (tempat pertunjukan), memperkuat angkatan perang, mengatur upeti dari raja-raja bawahan dan menyusun undang-undang kerajaan.
Kehengkangan Pajajaran
Runtuhnya Kerajaan Pajajaran disebabkan oleh serangan dari Kasultanan Banten. Selain itu, Maulana Yusuf telah memboyong Palangka Sriman Sriwacana (singgasana raja) dari Kerajaan Pajajaran ke Kraton Surosowan. Hal ini mengambarkan bahwa tidak akan ada raja lagi di Kerajaan Pajajaran lantaran singgasana raja telah dipindahkan. Akhirnya, Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 dan Maulana Yusuf naik tahta sebagai penguasa Kerajaan Sunda. Demikian klarifikasi terkait Sejarah Kerajaan Pajajaran, biar berkhasiat.
Pada ketika itu, Dewa Niskala memperistri dari salah satu pengungsi anggota kerajaan. Namun, ijab kabul keduanya tidak disetujui oleh Raja Susuktunggal lantaran terdapat peraturan bahwa keturunan Sunda-Galuh dengan keturunan Majapahit dihentikan berkeluarga. Kemudian terjadilah peperangan antara Dewa Niskala dengan Susuktunggal.
Dewan Pemasukan kedua kerajaan tersebut menyarankan untuk berdamai supaya peperangan tidak berlanjut. Jalan perdamaian yang disarankan yakni Raja Susuktunggal dan Raja Dewa Niskala harus turun tahta dan menggantikannya dengan pemimpin baru. Ditunjuklah Jayadewata atau Prabu Siliwangi, putra dari Dewa Niskala dan menantu Susuktunggal. Jayadewata yang menerima gelar Sri Baduga Maharaja menyatukan kembali kedua kerajaan tersebut dan terbentuklah Kerajaan Pajajaran.
Kejayaan Pajajaran
Masa kejayaan Kerajaan Pajajaran kadab pemerintahan Sri Baduga Maharaja. Kejayaan Pajajaran dibuktikan dengan adanya telaga yang besar yakni Maharena Wijaya. Kemudian banguna jalan yang menghubungkan antara ibu kota Pakuan dengan Winagiri. Pertahanan ibu kota juga diteguhkan dengan memdiberikan desa perdikan kepada tiruana pendeta dan pengikutnya supaya memantapkan kegiatan agama. Serta menciptakan Kabinihajian (kaputren), kesatriaan (asrama prajurit), pagelaran (formasi tempur), pamingtonan (tempat pertunjukan), memperkuat angkatan perang, mengatur upeti dari raja-raja bawahan dan menyusun undang-undang kerajaan.
Kehengkangan Pajajaran
Runtuhnya Kerajaan Pajajaran disebabkan oleh serangan dari Kasultanan Banten. Selain itu, Maulana Yusuf telah memboyong Palangka Sriman Sriwacana (singgasana raja) dari Kerajaan Pajajaran ke Kraton Surosowan. Hal ini mengambarkan bahwa tidak akan ada raja lagi di Kerajaan Pajajaran lantaran singgasana raja telah dipindahkan. Akhirnya, Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 dan Maulana Yusuf naik tahta sebagai penguasa Kerajaan Sunda. Demikian klarifikasi terkait Sejarah Kerajaan Pajajaran, biar berkhasiat.
Advertisement